Vote for Jokowi

Tulisan ini aku tulis dari pinggiran kota di negeri ginseng, di suatu pagi yang terasa hangat karena sinar matahari langsung menembus masuk ke dalam kamarku melalui jendela kaca. Mendadak, aku merasakan dorongan kuat untuk menulis di blog ku yang ingin kubagi dengan temen-temen. 

“If You Tolerate This, Then Your Children Will Be Next”

Kalimat berbahasa asing tersebut adalah judul lagu milik Manic Street Preachers yang muncul dalam album “This Is My Truth, Tell Me Yours”. Makna yang tersirat dalam lagu tersebut adalah jika kita membiarkan semua kebusukan yang ada di generasi kita, kebusukan itu akan turun ke generasi sebelumnya. Sudah saatnya kita menentukan sikap dalam pemilihan presiden kali ini. Terus terang aku adalah salah satu orang yang apatis dan skeptis dengan perkembangan politik di Indonesia... Dulu aku berpikir politik itu busuk, dulu bisa lawan sekarang bisa teman tergantung dengan kepentingannya...  toh, apa untungnya juga kita panas-panas, nunggu antri buat nyoblos tapi tetap saja kita susah nyari makan sendiri, iya tho!? Kemudian kata-kata pak Anies Baswedan menggugah hatiku “Bila kita semua ingin jadi warga negara yang baik HANYA dengan jadi pembayar pajak yang baik, lalu siapa yang mengelola APBN dari uang pajak kita ? Urusan pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, transportasi, infrastruktur, siapa yang memutuskan? Yang memutuskan adalah mereka-mereka yang berada di wilayah politik. Semakin banyak orang bersih mau terlibat di politik, semakin banyak orang seperti nama-nama itu yang bisa dijadikan contoh dan semakin bisa mendorong tumbuhnya pemerintahan yang bersih dan kepemimpinan politik yang bermanfaat.”

Foto nyoblos pilpres via post agak blur emang disengaja hehee karena selfie di kantor pos dimana banyak orang lewat ternyata sesuatu bangett...hehee. Waktu itu suasana sedang gerimis, badan juga capek karena habis pulang kerja yagan (kerja malam) tanpa mandi tidak pake lama langsung pergi ke kantor pos dan tidak golput tentunya, 15 menit naik bis dari tempat tinggal ku. Ini semua aku lakukan demi Pak Jokowi. Harapanku jika Pak jokowi menjadi presiden, birokrasi untuk TKI di luar negri bisa di permudah, adanya jaminan perlindungan TKI dan biayanya tidak mahal serta yang paling tak kalah pentingnya bisa menghilangkan pungli yang selama ini dialami oleh buruh migran :)

Temen-temen, di hadapan kita ada dua pasang kandidat yang bersaing. Siapa yang Kau pilih? Siapapun itu, aku akan hargai pilihanmu. Itulah guna kita berdemokrasi: bebas memilih pemimpin yang kita sukai. Tapi tentu saja pilihan itu harus bisa dipertanggungjawabkan, karena, sekali lagi, pilihan kita besar artinya buat negeri.

Tulisan ini aku tulis sebagai bentuk pertanggungjawabanku atas pilihan yang aku ambil. Tanpa mengurangi hormat ku kepada kubu Bapak Probowo dengan segenap tim koalisinya, aku menentukan pilihan ku kepada Jokowi-JK. Pilihanku mungkin  sama denganmu, tapi mungkin juga berbeda. Apapun itu, aku ingin berbagi alasan mengapa aku memilih Jokowi.


Alasan pertamaku memilih Jokowi adalah karena pengalaman. Menurutku Jokowi lebih berpengalaman dalam memimpin unit politik ketimbang Prabowo. Ibarat menaiki sebuah gedung, Jokowi naik lewat tangga, mulai dari seorang tukang mebel yang menjadi konstituen biasa, lalu naik menjadi walikota, kemudian naik menjadi gubernur, dan sekarang berusaha  naik menjadi presiden. Dia paham betul kompleksitas birokrasi sipil yang seringkali menjadi kendala terbesar dalam membangun negeri ini. Dan, seperti telah kita saksikan di Solo dan Jakarta, dia bisa membuat terobosan untuk mengatasi kendala itu



Kedua, tentang karakter. Temen-temen juga pasti sudah melihat bagaimana Jokowi gemar blusukan dan dekat dengan masyarakat. Sebagian orang dengan naif menganggap itu pencitraan. Menurutku, yang dilakukan Jokowi bukanlah pencitraan. Sama sekali bukan. Yang dia lakukan adalah upaya tulus dan serius untuk mendengarkan suara masyarakat. Pencitraan itu kalo misalkan pak Jokowi masuk gorong2 terus udah gak ada tindak lanjutnya, terus ke waduk pluit cuma diliat doang gak diapa2in.. itu baru pencitraan! lah ini ada penyelesaian masalahnya, gak cuma asal pencitraan doang, waduk pluit jadi bagus gak kumuh kayak dulu, jl sudirman-thamrin kalo ujan langsung surut kok...

Bukti pencitraan jokowi yang dilakukan secara KONSISTEN dari walikota solo sampai sekarang :)

Surakarta Luncurkan Transportasi Umum Batik Solo Trans (sumber)

Solo Luncurkan Railbus dan Bis Tingkat (sumber)

Pelayanan Kepada Masyarakat Seperti di Bank (sumber)

Hiburan kepada Masyarakat (sumber)



Ketiga, tentang masa lalu. Orang bijak mengatakan, mereka yang tidak bisa belajar dari masa lalu akan merasakan pahitnya masa depan. Masa lalu Jokowi dan Prabowo, kalau dibandingkan, jelas kentara bedanya. Jokowi tidak memiliki beban sejarah. Dia tidak pernah menghadapi suatu tudingan serius yang bisa dipertanggungjawabkan atas sebuah kesalahan besar.

Keempat, tentang visi-misi-program untuk Indonesia. Di sini, yang lebih penting dari visi-misi-program adalah kemampuan untuk mewujudkannya. Program bagus tidak ada artinya jika tidak bisa dijalankan, bukan? Aku melihat kemampuan Jokowi untuk mewujudkan apa yang dia programkan lebih besar ketimbang Prabowo. Kenapa? Karena Jokowi telah membuktikannya lewat pengalaman-pengalaman dia sebelumnya.

Kelima, tentang hasrat kuasa dan cara meraihnya. Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden  karena diberi mandat oleh partai. Mengapa partai mencalonkan Jokowi? Karena rakyat menghendaki. Tapi bukankah Jokowi tidak amanah dengan meninggalkan jabatan yang belum selesai diembannya? Apakah itu bukan pertanda ambisi yang besar? Jokowi tidak pernah menyalonkan diri, tidak pernah mengeluarkan uang untuk melamar partai-partai. Ia selalu dicalonkan dan diminta oleh rakyat, karena ia dipandang sebagai sosok orang yang bisa dipercaya, dalam bahasa agama disebut amanah.

  • Kalau Jokowi tidak amanah, kenapa Kota Solo bisa dinobatkan sebagai kota terbersih dari korupsi ke-3 versi Transparancy International Indonesia (TII) tahun 2010.
  • Kalau Jokowi tidak amanah, kenapa ia bisa terpilih dalam “10 Tokoh 2008” versi Majalah Tempo.
  • Kalau Jokowi tidak amanah, kenapa ia bisa memperoleh Bung Hatta Award 2010.
  • Kalau Jokowi tidak amanah, kenapa ia bisa mendapat MIPI Award 2011.
  • Kalau Jokowi tidak amanah, kenapa ia bisa dianugerahi sebagai Walikota Teladan versi Departemen Dalam Negeri tahun 2011.
  • Kalau Jokowi tidak amanah, kenapa ia bisa dinobatkan sebagai Tokoh Perubahan 2010 oleh Harian Republika
  • Kalau Jokowi tidak amanah, kenapa ia mampu meraih kepercayaan rakyat Solo untuk kedua kalinya pada Pilwakot 2010 dengan perolehan 90,9 % suara.
  • Kalau Jokowi tidak amanah, kenapa ia bisa menerima Penghargaan e-Government Indonesia (PeGI) dari Kementerian Komunikasi dan Informasi tahun 2012.
  • Kalau Jokowi tidak amanah, kenapa ia bisa masuk ”Nominator” Kepala Daerah Dunia, oleh The City Mayors Foundation tahun ini.

Salam 2 jari dari Gwangju, South Korea ^^V



By buruhkorea with 2 comments

2 comments:

  1. Mas, tki korea yg cewek kebagian kerja apa ya?? Apa kerjaannya juga tergolong dalam 3D??
    Mohon balasannya, gomabsseumnida^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebanyakan untuk cewek tuh setahuku banyak di manufacture, biasa nya sih di tekstil, pabrik sepatu, yg butuh ketekunan gitu kali yahh..bukan fisik...tp yg jelas pabrik sini menyesuaikan beban pekerjaan untuk cewek kok...klo ada pelecehan... disini jg bnyk shelter2 yg melindungi buruh migran kok...yg aku rasakan sih hukum disini tuh tegas ngga pandang bulu...apalagi skrg TKI di Korea udh bnyk...jd bnyk yg membantu kok :)
      makasih yah udh mampir di blog ini :>)

      Delete
SARAN DAN KRITIK DAPAT MEMPERPANJANG NAPAS BLOG INI...!!
1. diharap jangan spam disini
2. gunakan bahasa yang sopan
3. you are what you think

Untuk mendapatkan tampilan yang maksimal, buka dengan Google Chrome.. Close

     
    BE IN TOUCH...
    Dapatkan artikel-artikel ini secara gratis langsung dari Inboxmu
     
     

    POPULAR POSTS

    KOMENTAR

    BLOG INFO