Sukses bisa datang pada siapa saja, tak pedulu profesi dia
apa, termasuk untuk Para TKI. Itulah yang dialami oleh Akhmad Murdhani, mantan
TKI Korea. Kisah suksesnya diawali dengan tekad dia untuk bisa sukses walaupun
dia hanya berbekal ijazah SMA. Setelah lulus dari SMA di Mataram, dia
memutuskan diri untuk langsung bekerja. Murdhani memilih untuk menjadi TKI.
Waktu itu beliau berangkat ke Korea tahun 2004 melalui PT
Avida Asia bersama ke-27 rekan seangkatannya. Dari ke-27 rekannya ini, Murdhani
ditemani satu orang temannya ditempatkan di di perusahaan Asia Happy Industry
di Kota Cangwon, Giyongnam, Korea Selatan, sebuah pabrik yang memproduksi
asesoris mesin kapal pesiar.
Ketika bekerja di Perusahaan itu, Pria kelahiran Lombok
Tengah, 4 Mei 1973 ini menerima gaji pokok Rp 7 juta, belum termasuk lembur.
Uang lemburnya sendiri bisa mencapai 150-200 persen dari gaji pokok perjamnya.
Murdhani tiap hari lembur antara 1-4 jam. Menariknya, selama di Korea ini,
Murdhani bertemu dengan Sayekti Mumpuni yang sudah jadi istrinya saat ini.
“Saya bertemu dengan istri saya waktu kerja di sana, dia juga berkah dari hasil
kerja saya di sana” katanya.
Setelah masa kontraknya berakhir, murdhani kembali ke
Indonesia. Dia menggunakan tabungan selama dia jadi TKI untuk membuka usaha di
Indonesia. Murdhani memilih membuka usaha penyewaan alat-alat pesta hasil
patungan dengan istrinya. Dari sini Murdhani bisa memperkerjakan 4 orang untuk
menjalankan usahanya. Selain usha penyewaan alat-alat pesta, Akhmad Murdani
juga menanamkan modal pada usaha distribusi pupuk di kampung halamannya di
Lombok.
Menurut Murdhani, banyak pelajaran yang diambil sewaktu dia
bekerja di Korea, salah satunya adalah mengenai disiplin kerja. Orang korea
memiliki disiplin kerja yang tinggi, mangkanya Pria yang saat ini tinggal di
Jalan Kartini, Blora ini heran jika melihat anak-anka muda Indonesia bisa
santai-santai nongkrong di warung.
Berkat usahanya selama 3 tahun bekerja di Korea, pria yang
kerap diundang menjadi motivator TKI sukses ini mampu membiayai perjalanan haji
Bapak ibunya, serta menambah biaya sekolah adiknya, dan membuka usaha mandiri.
Murdhani tidak lantas puas begitu saja, dia masih ingin
berkelana ke Korea atau negara-negara lain seperti Australia. “Setiap pergi
mengantar barang-barang, saya selalu membawa buku pelajaran bahasa Korea di
dalam mobil. Bagaimanapun saya masih ingin ke Korea lagi” tegasnya.
Dia pun ingin menambah modal dan menciptakan lapangan kerja
untuk para pemuda, khususnya di kampongnya. Untuk itu Murdhani selalu berpesan
kepada para pemuda agar tidak takut merantau ke luar negeri. “Mari kita mencari
rezeki di mana saja, bahkan sampai ke luar negeri”, pungkasnya
Sumber: www.kampungtki.com
Sumber: www.kampungtki.com
|
0 comments:
1. diharap jangan spam disini
2. gunakan bahasa yang sopan
3. you are what you think